LIMAPULUH KOTA| Matapiblic.com – Perguruan Satria Muda Indonesia (SMI) baru saja menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) di objek wisata Lembah Harau, Sumatera Barat. Kegiatan ini merupakan program rutin yang kembali diadakan setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.
TOT Lembah Harau tahun 2024 ini sekaligus menjadi momentum untuk membangun semangat baru dalam melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.
Pelatihan dan Pengaderan di Lembah Harau
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 peserta yang mengikuti pengaderan kenaikan tingkat, serta 15 peserta dalam sesi pelatihan melatih. Menurut Dewan Guru Satria Muda Indonesia, H. Sofian Nadar dan H. Tarmizi Akbar, pelaksanaan kegiatan ini bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan para pesilat, tetapi juga sebagai upaya mendukung pencak silat agar diakui secara resmi sebagai warisan budaya dunia.
“Ini memang agenda tahunan kami. Selain untuk menjaga kesinambungan tradisi, kegiatan ini juga membawa misi besar agar pencak silat tetap menjadi bagian penting dari budaya Indonesia,” jelas H. Sofian Nadar.
Pencak Silat: Warisan Leluhur yang Harus Dijaga
Dalam sambutannya, H. Sofian Nadar menegaskan bahwa pencak silat bukan hanya olahraga bela diri, tetapi juga memiliki nilai budaya dan spiritual yang tinggi.
“Pencak silat mengajarkan kita untuk menjalin silaturahmi, menjaga etika, dan selalu berserah diri kepada Allah SWT. Ini adalah warisan leluhur yang harus kita jaga,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pencak silat, khususnya dari ranah Minang, telah menyebar ke berbagai perguruan di Indonesia dan dunia. Tujuan akhirnya adalah agar seni bela diri ini dikenal luas sebagai simbol budaya Indonesia.
Peran Seni Bela Diri dalam Kehidupan
Sementara itu, H. Tarmizi Akbar menyoroti hubungan pencak silat dengan nilai-nilai kehidupan. Menurutnya, seni bela diri tidak hanya tentang teknik bertahan diri, tetapi juga tentang membangun karakter, keberanian, dan hubungan yang baik dengan sesama manusia.
“Hidup adalah tantangan. Dengan pencak silat, kita belajar menghadapi tantangan sambil menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan etika,” tambah H. Tarmizi Akbar.
Misi Besar Satria Muda Indonesia
Perguruan Satria Muda Indonesia terus mengembangkan seni bela diri ini dengan mengajarkan akhlak yang baik dan memperkuat tali silaturahmi antaranggota. Selain itu, mereka juga berkomitmen memperkenalkan pencak silat ke panggung internasional.
“Kalau kita ingin besar, kita harus berwawasan luas dan menjalin persaudaraan yang kuat. Pencak silat bukan hanya bela diri, tetapi juga jalan hidup,” tegas H. Sofian Nadar. (Red)