Lima Puluh Kota

Sekitar 50 Pesilat Satria Muda Indonesia (SMI) Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat di Lembah Harau

131
×

Sekitar 50 Pesilat Satria Muda Indonesia (SMI) Ikuti Ujian Kenaikan Tingkat di Lembah Harau

Sebarkan artikel ini

LIMAPULUH KOTA|Matapublic.com – Pencak Silat, seni bela diri asli Indonesia, telah menjadi warisan budaya yang diakui dunia. Salah satu perguruan yang terus menjaga tradisi ini adalah Perguruan Silat Satria Muda Indonesia (SMI).

Di Kabupaten Limapuluh Kota dan Payakumbuh, minat terhadap Pencak Silat terus meningkat. Bukti nyata terlihat dari sekitar 50 pesilat Satria Muda Indonesia (SMI) yang mengikuti ujian kenaikan tingkat di objek wisata Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, pada Selasa, 30 Desember 2024.

Ujian Kenaikan Tingkat sebagai Pelestarian Budaya

Ul Masri (48), pelatih sekaligus panitia ujian kenaikan tingkat, menjelaskan bahwa Perguruan Silat Satria Muda Indonesia adalah seni bela diri asli yang didirikan oleh para pendekar nusantara sejak masa perjuangan kemerdekaan.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari pelestarian budaya sekaligus penjaringan bibit atlet pesilat berakhlak mulia. Selama lima hari, peserta diuji dalam teknik jurus dan seni tarung yang disesuaikan dengan tingkatan sabuk masing-masing,” jelasnya.

Upaya Mengembalikan Kejayaan SMI

Alfarizi, pelatih senior Satria Muda Indonesia, menambahkan bahwa kondisi perguruan sempat menurun dalam beberapa tahun terakhir.

“Terakhir kali kami mengadakan kegiatan di Lembah Harau pada Desember 2019. Pandemi COVID-19 dari 2019 hingga 2022 menjadi kendala besar. Namun, kami berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan Pencak Silat Satria Muda Indonesia,” katanya.

Ia juga menegaskan pentingnya peningkatan kualitas melalui pendidikan pelatih, pemusatan latihan, dan penjaringan bibit atlet baru. “Kami akan kembali mengadakan ujian kenaikan tingkat secara rutin, seperti tahun-tahun sebelumnya,” tambah Alfarizi.

Pesan untuk Pesilat Muda

Pada penutupan acara, Alfarizi mengingatkan peserta untuk terus mengembangkan penguasaan materi.

“Peserta perlu mendalami ilmu yang telah diajarkan, baik di perguruan maupun dari pengalaman pribadi. Ini penting untuk menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.

Ujian kenaikan tingkat ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan teknis tetapi juga momentum untuk memperkuat karakter generasi muda yang mencintai seni bela diri tradisional. Dengan semangat pelestarian budaya, Satria Muda Indonesia bertekad menjadi simbol kebanggaan Pencak Silat nusantara. (Red)