PROVINSI SUMBAR,-matapublic.com,
Sebulan lebih berlangsung berita aktivitas PETI di beberapa lokasi di wilayah hukum Polres Pasaman Polda Sumbar, hingga hari ini Rabu 16 April 2025 masih saja dikabarkan bahwa semakin bertambah Excavator masuk ke lokasi Pertambangan dan semakin terungkap sejumlah nama aktor dan atau pemodal serta kroni-kroninya.
Baru ini kejadian kematian tragis seorang bocah (5 th) kejadian pada Jumat 11/4/2025 yang terjadi di aliran sungai sibinail, kecamatan Rao, Pasaman. Peristiwa tersebut heboh di berbagai Sosmed dengan berjudul sbb ;
a. Dugaan anak di bawah umur jadi korban tambang emas ilegal di Pasaman masih misterius.
b. Bocah tewas diduga tenggelam di bekas tambang emas ilegal, dinas perlindungan anak dan polisi masih periksa saksi.
Sungguh miris di tengah berdukanya masyarakat Pasaman atas meninggalnya, seorang bocah berusia lima tahun diduga tenggelam saat bermain disekitar sungai lokasi PETI, para penambang malah sibuk menambah alat berat dan ada yang nelpon Athia selaku Awak media dengan maksud upaya tentang aktivitas PETI di wilayah pasaman.
Dirinya mengaku bernama Oloan Harahap melalui akun WhatsApp miliknya (+62 895411465867) melakukan upaya memfasilitasi aktivitas PETI di Pasaman Karena sejumlah alat Excavator akan masuk lagi ke lokasi tambang., keluhnya Oloan kepada Athia pada Sabtu 12/4/2025
Namun, upaya itu tetap dibantah malah Athia mengungkapkan keresahan nya saat melakukan konfirmasi kepada Wan Bowo tentang aktivitas PETI tersebut di Pasaman, konfirmasi melalui WhatsApp miliknya (+62 82286663932) dengan ia mengatakan, Jika anda di Riau urus Saja di Riau. Saya Pimred dan Ketua di Pasaman Ini., Tegas Wan Bowo kepada Athia.
Sementara itu, Wan Bowo diduga terlibat pengurus dari aktivitas PETI tersebut, ia diduga yang mengurus bagian rekan wartawan yang mendapat Upeti dari hasil PETI tersebut.
Begitu tidak berkenan tanpa tanggapan saat mencoba melakukan konfirmasi kepada Rohom alias Roni Irawan selaku bos tambang tersebut melalui akun WhatsApp miliknya Rohom (+62 82288556565).
Dan konflik internal kepengurusan aktivitas tambang ilegal tersebut, Mencuat satu sama lain saling “Sikut”, antara oloan dan Wan Bowo sebagai pemegang kendali.
Tidak sampai disitu, beberapa nama lainnya yang disebut sebagai bos atau pemodal bahkan sudah menjadi bincangan di sebuah WhatsApp grup besar sambil disertai foto sebagai dokumentasi yaitu : Ketua KONI dan PP dipasaman diduga terlibat aktivitas PETI tersebut, Tommy Irawan Sandra sebagai Pengawal. Sedangkan Ronny Irawan lubis bagian di lapangan
“Dan semuanya itu jaringan keluarga dari Benny utama, mantan Bupati Pasaman sebagai Pemodal. Seperti itu disampaikan melalui WhatsApp grup.
Dan dua hari setelah oloan menghubungi, lagi-lagi informasi dari Narasumber., izin bang melaporkan sejumlah alat berat jenis excavator sedang perjalanan masuk ke lokasi tambang di batang kundur dan sinuangon, kec dua koto, kab pasaman.
Lanjutnya, saat ini ada sejumlah alat berat yang sedang beroperasi melakukan penambangan ilegal di wilayah sigolobor dan lanai mudik, masih kec dua Koto, Pasaman.
Dan sampai hari ini rabu 16/4/2025, dirinya mengungkapkan salah seorang nama Bos besar yang terbanyak alat berat aktivitas PETI diduga seorang mantan TNI bernama “Najar Lubis” domisili di silaping Pasaman Barat., dibeberapa lokasi tambang di Sumbar ini hampir rata-rata ada masuk Alat Berat dia,” Lapornya H. sambil mengakhiri.
Untuk diketahui beberapa narasumber tim awak media ini mengungkapkan adanya keterlibatan oknum-oknum APH, dan selain itu beberapa cukong (Investor) terbesar untuk Aktifitas PETI di wilayah Sumbar tersebut.
Hingga di terbitkan berita ini masih upaya melakukan konfirmasi, baik itu terhadap pihak berwenang, APH dan pihak bersangkutan.