PAYAKUMBUH| Matapublic.com – Pemerintah menetapkan Tol Payakumbuh-Pangkalan sepanjang 46 km sebagai salah satu proyek prioritas infrastruktur di Sumatera Barat. Proyek ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarprovinsi serta mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Mengapa Tol Payakumbuh-Pangkalan Menjadi Prioritas?
1. Bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera
Tol ini menjadi penghubung strategis antara Sumatera Barat dan Riau, termasuk dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatera. Rencana proyek mencakup tiga terowongan sepanjang 10,4 km yang melintasi Bukit Barisan, menjadikannya salah satu infrastruktur paling kompleks di kawasan tersebut.
2. Pengerjaan Dibagi Menjadi Tiga Paket
Pembangunan jalan tol dibagi menjadi tiga paket pengerjaan. Prioritas diberikan pada paket 2 dan 3 sepanjang 41 km, yang mencakup terowongan utama. Paket 1 sepanjang 14 km saat ini masih menghadapi kendala teknis dan administratif, namun pemerintah terus mencari solusi agar pengerjaan segera dilanjutkan.
3. Pendanaan yang Jelas dan Stabil
Proyek ini didukung oleh pinjaman luar negeri dari pemerintah Jepang melalui skema STP loan dan untied loan. Dengan pendanaan yang sudah terjamin, proyek ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan proyek lain seperti Tol Sicincin-Bukittinggi yang masih terkendala pendanaan.
Tantangan Pembangunan Tol Payakumbuh-Pangkalan
Meskipun memiliki banyak keunggulan, proyek ini menghadapi sejumlah tantangan, baik dari aspek sosial maupun teknis:
1. Penolakan Masyarakat Lokal
Warga di lima nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota menolak trase tol karena dinilai akan mengganggu lahan pertanian produktif, permukiman padat, dan situs adat.
2. Dampak pada Pertanian
Akses ke lahan pertanian produktif yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat dikhawatirkan terganggu.
3. Gangguan terhadap Situs Adat dan Budaya
Trase tol dianggap berpotensi merusak situs adat yang memiliki nilai budaya tinggi.
4. Kesulitan dalam Mediasi
Upaya mediasi yang dilakukan pemerintah daerah belum berhasil mencapai kesepakatan. Kunjungan mediasi sering kali berlangsung singkat tanpa solusi yang konkret.
Dampak Proyek terhadap Masyarakat
1. Sosial
Proyek ini memicu potensi keresahan sosial akibat penggusuran rumah dan bangunan di kawasan padat penduduk.
2. Ekonomi
Meskipun proyek ini dapat membuka akses ekonomi baru, banyak masyarakat yang kehilangan lahan pertanian produktif sebagai sumber penghidupan utama mereka.
3. Budaya
Potensi gangguan terhadap situs adat dapat melemahkan identitas budaya masyarakat lokal.
Tol Payakumbuh-Pangkalan tetap menjadi prioritas pemerintah meski menghadapi berbagai tantangan. Proyek ini diyakini dapat meningkatkan konektivitas lintas provinsi dan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. Dengan langkah strategis dan solusi mediasi yang lebih baik, pembangunan ini diharapkan dapat berjalan lancar tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat lokal. (Red)