NagariWisata

Keelokan Festival Kelok Sembilan di Nagari Harau

120
×

Keelokan Festival Kelok Sembilan di Nagari Harau

Sebarkan artikel ini

LIMAPULUH KOTA, Matapublic.com | Keindahan Kelok Sembilan di Nagari Harau sudah terkenal seantero negeri. Bahkan, setiap tahun ada festivalnya juga.

Bila Anda melakukan perjalanan dari Pekanbaru, Riau menuju Bukitinggi, Sumatera Barat atau sebaliknya, pasti Anda melewati daerah dengan ruas jalan yang berkelok-kelok yang dikenal dengan ‘Kelok Sembilan’.

Ruas jalan yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau itu terletak di Nagari Harau dan Nagari Sarilamak Kabupaten Limapuluh Kota, atau sekitar 30 kilometer dari Kota Payakumbuh.

Kelok Sembilan ini memiliki jembatan layang yang ikonik, biasanya para wisatawan yang melintas akan berhenti dan memotret jembatan di Kelok Sembilan.

Warga desa di Jorong Ulu Air, Nagari Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota secara bergotong-royong baru saja menggelar Festival Kelok Sembilan untuk pertama kalinya pada tanggal 8 Desember 2024 lalu, sebagai perayaan kegembiraan.

Festival ini menjadi sister festivalnya Pasa Harau Art & Culture Festival (PHACF), dimana PHACF merupakan salah satu festival besar yang diselenggarakan setiap tahunnya di Lembah Harau.

Sebagaimana PHACF, Festival Kelok Sembilan juga diselenggarakan oleh warga setempat dengan menampilkan berbagai seni pertunjukan tradisional Minangkabau seperti Tari Piring, hingga Seni Beladiri Silek (silat).

Ada juga Saluang Dendang yang dipadukan dengan tradisi bagurau, hingga Randai yang merupakan permainan tradisional yang dimainkan secara kelompok sambil melakukan gerakan tari dan silat diiringi musik dan nyanyian.

Warga yang terlibat sebagai penyelenggara maupun sekedar menjadi pengunjung (penonton) tidak hanya dari Jorong Ulu Air, tetapi juga dari Jorong lain di Kenagarian Harau, bahkan ada juga pengunjung dari Kota Payakumbuh yang ikut menikmati Festival Kelok Sembilan.

Festival Kelok Sembilan akan terus diselenggarakan setiap tahun, biarpun masih dalam kategori festival warga yang kecil dan sederhana, namun rasanya gurih karena semua disajikan secara organik, gotong-royong dengan semangat kebersamaan warga dalam penyelengaraannya. Festival adalah merawat dan merayakan kegembiraan bersama. (Red)