Nasional

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Beri Tanggapan atas Pemecatan dari PDI-P

540
×

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Beri Tanggapan atas Pemecatan dari PDI-P

Sebarkan artikel ini

JAKARTA| Matapublic.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka akhirnya angkat bicara terkait pemecatannya dari keanggotaan PDI-P. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut adalah hak partai dan akan dihormati sepenuhnya.

“Ya, kami menghargai dan menghormati keputusan partai,” ujar Gibran saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Dalam pernyataannya, Gibran mengungkapkan fokus utamanya saat ini adalah membantu Presiden Prabowo Subianto menjalankan roda pemerintahan. Pernyataan ini memberikan sinyal bahwa ia akan menempatkan tugas negara di atas pertimbangan politik pribadinya.

“Untuk saat ini saya pribadi akan lebih fokus untuk membantu Bapak Presiden Prabowo,” jelasnya.

Namun, ketika ditanya apakah dirinya akan bergabung dengan partai lain, Gibran memilih untuk tidak memberikan jawaban pasti. “Tunggu saja,” katanya singkat.

Pemecatan Gibran dan Jokowi: Alasan dan Dasar Keputusan

Sebelumnya, PDI-P secara resmi memecat Gibran bersama ayahnya, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran terhadap prinsip demokrasi. Pemecatan ini berkaitan dengan pencalonan Gibran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Keputusan tersebut diabadikan dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang diterbitkan pada 14 Desember 2024. SK tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Dalam SK itu, disebutkan bahwa tindakan Gibran dinilai merusak tatanan demokrasi dan bertentangan dengan nilai-nilai yang diusung oleh partai. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi internal partai terhadap dinamika politik yang terjadi selama proses Pilpres 2024.

Fokus pada Tugas Negara

Setelah keputusan pemecatan ini, Gibran menyatakan komitmennya untuk mendukung Presiden Prabowo dalam menjalankan program-program strategis nasional. Menurutnya, kerja sama ini adalah bentuk pengabdian untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Di sisi lain, langkah politik Gibran ke depan masih menjadi teka-teki. Pengamat politik menilai, peluang Gibran untuk bergabung dengan partai baru atau membangun aliansi politik lain tetap terbuka lebar.

Dampak Pemecatan dalam Peta Politik Nasional

Pemecatan Gibran dan Jokowi menjadi sorotan besar dalam dunia politik Indonesia. Banyak pihak menilai keputusan ini sebagai langkah tegas PDI-P untuk menjaga konsistensi ideologi partai. Namun, ada juga yang melihatnya sebagai konflik internal yang mencerminkan dinamika kompleks di tubuh partai besar.

Dengan fokus Gibran pada pemerintahan, publik kini menantikan langkah politik yang akan diambilnya dalam beberapa waktu mendatang. Apakah Gibran akan tetap berdiri di jalur independen, ataukah ia akan memilih afiliasi politik baru? (*)