PEKANBARU|Matapublic.com – Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Anti Maksiat Pekanbaru bersama masyarakat kembali menggelar aksi demo untuk menuntut penutupan Tempat Hiburan Malam (THM) Chromatic Family Karaoke di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tuahmadani, Pekanbaru, pada Jumat siang (10/1/2025). Demonstrasi ini terjadi untuk kedua kalinya setelah aksi sebelumnya tidak membuahkan hasil, sementara tempat karaoke tersebut masih beroperasi.
Massa yang geram terhadap keberadaan tempat hiburan tersebut memblokir Jalan HR Soebrantas, jalur utama yang menghubungkan Pekanbaru dengan Bangkinang. Tindakan ini menyebabkan kemacetan parah dan melumpuhkan arus lalu lintas.
Desakan Penutupan Tempat Hiburan
Dalam aksi ini, massa melakukan orasi menggunakan mobil pick-up yang dilengkapi pengeras suara besar. Mereka mendesak agar Chromatic Family Karaoke segera ditutup secara permanen, karena diduga menjadi sarang maksiat. Spanduk berisi penolakan terhadap tempat hiburan tersebut juga dipasang, termasuk dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru dan Majelis Taklim Masjid Paripurna Al-Muttaqin.
Keberadaan tempat karaoke ini dianggap bermasalah karena lokasinya berada dekat dengan masjid, sekolah, dan pemukiman warga. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di sekitar tempat hiburan.
Aksi Blokir Jalan dan Tuntutan Tegas
Kekecewaan massa semakin memuncak ketika pihak manajemen Chromatic Family Karaoke dan pemerintah kota tidak memberikan respons. Akibatnya, mereka nekat memblokir Jalan HR Soebrantas, salah satu jalur terpadat di Pekanbaru. Tindakan ini menambah tekanan terhadap pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret.
“Kami masih menunggu jawaban dari pihak pengelola dan pemerintah kota Pekanbaru. Jika tidak ada titik terang, kami akan terus bertahan di lokasi ini,” tegas Agus, Humas Forum Anti Maksiat Pekanbaru.
Konteks dan Respons Pemerintah
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen Chromatic Family Karaoke belum memberikan tanggapan resmi. Pemerintah kota Pekanbaru diharapkan segera turun tangan untuk menengahi konflik dan memberikan keputusan yang adil. Keterlambatan respons dikhawatirkan akan memicu aksi lanjutan yang lebih besar dari masyarakat.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Aksi demonstrasi ini tidak hanya berdampak pada aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi akibat kemacetan panjang di Jalan HR Soebrantas. Jalan ini merupakan akses utama bagi aktivitas perdagangan dan mobilitas masyarakat antara Pekanbaru dan Kampar.
Sebagai langkah penyelesaian, diperlukan mediasi antara pihak terkait agar konflik dapat segera diselesaikan. Selain itu, penegakan aturan tentang lokasi dan operasional tempat hiburan malam perlu diperketat untuk mencegah masalah serupa di masa mendatang. (Red)