Lima Puluh Kota

Prostitusi Berkedok Warung Remang-Remang Tumbuh Menjamur di Jalan Lintas Sumbar-Riau

198
×

Prostitusi Berkedok Warung Remang-Remang Tumbuh Menjamur di Jalan Lintas Sumbar-Riau

Sebarkan artikel ini

LIMA PULUH KOTA, Matapublic.com  | Prostitusi terselubung berkedok warung remang-remang di jalan lintas Sumbar – Riau Nagari Tanjuang Balik dan Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan bermunculan. Baru dirazia dan beberapa bulan belakangan kembali muncul dan kini juga banyak berdiri bangunan sepanjang jalan lintas Sumbar – Riau yang diduga menjadi tempat bisnis lendir terselubung.

Permasalahan tersebut tentu tak bisa dipandang sebelah mata, keberadaannya kian meresahkan masyarakat dan menjadi pekerjaan serius yang perlu dicarikan solusi oleh Pemerintah Kabupaten Limapuluh kota.

Pantauan di lapangan, tempat tersebut nampak seperti warung biasa.Tidak ada yang salah jika dilihat dari depan. Jika dilihat kedalam disuguhkan bilik-bilik kamar yang menjadi pemuas syahwat lelaki hidung belang.

“Tempat tersebut bisa dikatakan lokasi terselubung kegiatan yang berbau prostitusi. Dimana tim media Limapuluh kota berhasil mewawancarai salah satu orang perempuan ditempat itu. Namun kita masih akan mendalami dan memberi asesment kepada dia (perempuan), apakah benar  dia berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK),” ujar salah seorang anggota tim investigasi awak media Indra Adrimel, Rabu (4/11/24).

Salah sorang warga mengatakan tempat tersebut belum terdata oleh Pemerintah sebagai tempat lokalisasi dan bangunannya tidak ada izin sama sekali, namun diduga kuat tempat tersebut sebagai lokasi kegiatan berbau prostitusi.

“Jika dilihat dari luar tampak seperti warung. Setelah dicek oleh tim investigasi awak media ditemukan 4 orang perempuan dan sejumlah kamar-kamar. Namun tempat itu dekat di duga lokalisasi bisnis ecek-ecek,” imbuhnya.

Benar saja, setelah di telusuri oleh tim investasi awak media salah sorang perempuan mengaku baru satu bulan berada di warung tersebut. “Baru sebulan saya disini. Nyasar saya sampai sini,” terang wanita kelahiran indramayu, Jawa barat itu.

Pantauan tim investigasi awak media tersebut digelar di warung remang-remang sepanjang jalan lintas Sumbar – Riau nagari Tanjuang Balik dan Nagari Pangkalan, Kecamatan pangkalan Koto Baru.

Sejumlah 15 lebih kurang warung remang-remang yang disinyalir sebagai tempat prostitusi di sepanjang jalan lintas Sumbar – Riau sampai sekarang masih beroperasi seakan-akan kebal hukum, bahkan sekarang semakin banyak menjamur di jalan lintas Sumbar – Riau tersebut.

Pemkab Limapuluh Kota jangan berpangku tangan dengan menjamur nya tempat prostitusi di ranah minang ini. karena di Minang “adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah“. Jangan Lima puluh kota ini menjadi tempat prostitusi yang mendatangkan para PSK dari daerah lain. Seakan-akan Limapuluh kota jadi tempat penampungan maksiat.

Ingat firman Allah Swt dalam Alqur’an, “Tidak akan di hancurkan suatu Negeri, kalau mereka tidak melampaui Batas”.

Untuk pemkab Limapuluh Kota harus menekan angka prostitusi jika Lima Puluh Kota ini tidak mau hancur, karena warung di sepanjang jalan lintas Sumbar- Riau diduga sebagai tempat transaksi prostitusi berkedok warung kopi.(*)