Lima Puluh Kota

Peringatan Hari Bela Negara ke-76 di Lima Puluh Kota: Momen Meneguhkan Komitmen Persatuan Bangsa

91
×

Peringatan Hari Bela Negara ke-76 di Lima Puluh Kota: Momen Meneguhkan Komitmen Persatuan Bangsa

Sebarkan artikel ini

LIMAPULUH KOTA| Matapublic.com – Peringatan Hari Bela Negara (HBN) Ke-76 di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, menjadi momentum penting dalam meneguhkan semangat kebangsaan. Bertema “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju,” acara ini mengingatkan seluruh elemen bangsa akan pentingnya menjaga persatuan dalam menghadapi tantangan global.

Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, menyampaikan bahwa bela negara tidak hanya diwujudkan melalui pertahanan militer, tetapi juga melalui kontribusi di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, teknologi, dan budaya. Pesan tersebut disampaikan saat dirinya menjadi Inspektur Upacara di Lapangan Pua Data, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, pada Kamis (19/12/2024).

“Bela negara adalah kewajiban seluruh rakyat. Peristiwa agresi militer Belanda II pada 19 Desember 1948 mengingatkan kita tentang semangat perjuangan bangsa yang harus tetap hidup. Meski saat itu pemimpin negara seperti Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta sempat ditangkap, perjuangan tetap berlanjut melalui Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dibentuk Syafruddin Prawiranegara,” kata Bupati Safaruddin dalam sambutannya.

Ia juga menekankan bahwa lima nilai dasar bela negara yakni cinta tanah air, kesadaran berbangsa, keyakinan pada Pancasila, rela berkorban, dan kemampuan awal bela negara harus menjadi pegangan seluruh masyarakat. Dalam menghadapi tantangan seperti perang siber, konflik antarnegara, dan perubahan iklim, diperlukan strategi yang terintegrasi, salah satunya melalui program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN).

Upacara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh Forkopimda, kepala perangkat daerah, serta perwakilan BUMN dan BUMD. Dengan suasana yang penuh semangat, acara tersebut juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya kontribusi individu sesuai peran masing-masing dalam memperkuat ketahanan nasional.

“Mari kita persembahkan dedikasi terbaik untuk bangsa ini. Tujuan utama bangsa Indonesia adalah melindungi seluruh rakyat, kekayaan, dan masa depan negara. Persatuan adalah kunci kekuatan kita,” tutup Bupati Safaruddin. (Red)