Lima Puluh Kota

Bupati Safaruddin Ungkap Pentingnya Literasi Sebagai Fondasi Masa Depan di Era Digital

106
×

Bupati Safaruddin Ungkap Pentingnya Literasi Sebagai Fondasi Masa Depan di Era Digital

Sebarkan artikel ini

LIMAPULUH KOTA| Matapublic.com – Literasi menjadi kunci penting dalam membentuk generasi cerdas dan berdaya saing tinggi. Hal ini disampaikan oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, dalam acara Talkshow Bunda Literasi dan Launching Buku Berdaya Sejak Dalam Pikiran, yang berlangsung di Aula Dispusip, Sarilamak, Selasa (17/12/2024).

Kegiatan ini bertujuan mendorong gerakan literasi sebagai upaya menciptakan generasi berpikir kritis dan inovatif.

Dalam sambutannya, Bupati Safaruddin menekankan bahwa literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis, melainkan kemampuan memahami, menganalisis, dan memanfaatkan informasi di era digital.

“Di zaman sekarang, literasi adalah fondasi dasar untuk pengembangan potensi diri. Siswa harus mampu berpikir kritis agar tidak mudah terjebak informasi bohong dan mampu membuat keputusan bijak,” jelasnya.

Acara tersebut juga dirangkaikan dengan peluncuran dua buku inspiratif, yaitu Berdaya Sejak Dalam Pikiran: Kehidupan dan Gagasan Safaruddin Dt. Bandaro Rajo karya Fitra Yanti, dan Barih Balobeh: Nagari Situjuah Banda Dalam.

Selain itu, diberikan pula penghargaan kepada perpustakaan terbaik di tingkat SD/MI se-Lima Puluh Kota. Tiga pemenangnya adalah SD 04 Sarilamak, SD 03 Mungo, dan SD 03 Koto Baru Simalanggang. Kemenangan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk meningkatkan fasilitas literasi mereka.

Bupati Safaruddin menyampaikan bahwa lingkungan sekolah yang mendukung literasi harus memiliki ruang baca yang nyaman, akses buku berkualitas, dan fasilitas digital yang memadai. Dengan dukungan ini, literasi dapat berkembang pesat di kalangan siswa. “Talkshow ini diharapkan mampu mendorong pembangunan literasi melalui pemberdayaan perpustakaan sekolah. Generasi emas Lima Puluh Kota harus siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Sementara itu, Bunda Literasi Nevi Safaruddin turut menyoroti tantangan literasi di era teknologi. Menurutnya, anak-anak saat ini adalah generasi digital native yang sangat bergantung pada internet untuk mencari informasi.

“Orang tua dan tenaga pendidik harus memiliki keterampilan literasi informasi agar dapat membimbing anak-anak menggunakan teknologi secara bijak,” ujarnya.

Nevi juga membagikan tips pengasuhan digital, antara lain:

1. Meningkatkan pemahaman tentang teknologi internet dan gadget.

2. Menempatkan akses internet di ruang keluarga agar dapat diawasi.

3. Membatasi waktu anak dalam menggunakan ponsel.

4. Memberikan pemahaman mengenai dampak negatif teknologi.

5. Menjalin komunikasi terbuka dengan anak mengenai aktivitas digital mereka.

Acara ini menjadi momentum penting dalam menggerakkan semangat literasi di Lima Puluh Kota. Literasi yang kuat tidak hanya menciptakan generasi berpengetahuan, tetapi juga generasi inovatif dan berdaya saing tinggi. (Red)